Senin, 26 November 2012

Deskripsi dari Inefisiensi (BI-01-SS-12)

contoh gambar
Inefisiensi yaitu lawan kata dari efisiensi. Jika efisiensi dalam bisnis menunjukan pada sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya. Maka inefisiensi adalah tidak maksimalnya pemanfaatan,tidak ada peningkatan atau rendahnya nilai. Fungsi lainnya adalah kemampuannya untuk menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan. Jika terjadi inefisiensi dalam business process dalam perusahaan maka perusahaan akan sangat dirugikan dan terjadi penurunan standarisasi business process. Penerapan sebuah businnes process akan mengalami banyak kendala,akan tetapi seorang analist tentu harus mengenal serta mampu menyelesaikan tantangan dalam meningkatkan kemajuan perusahaan. Inefisiensi dalam business process bisa terjadi kapan saja meskipun sudah dirancang semaksimal mungkin,penerapannya tidak bisa terlepas dari faktor inefisiensi yaitu pepborosan. Macam – macam inefisiensi dalam business process yaitu : · Over Produksi Over produksi atau produksi berlebihan bisa diartikan menghasilkan prosuk lebih atau lebih cepat dari yang diperlukan dalam tahap selanjutnya.Contoh pemborosan dalam hal over produksi yaitu pembuatan kemasan mendahului pembuatan isi sehingga terjadi penumpukan. · Pergerakan Pergerakan dalam hal ini adalah perpindahan berupa pergerakan karyawan yang terlalu sering bahkan berlebihan. Contohnya banyak karyawan yang melakukan pergerakan dari gedung ke mesin fotokopi maupun keruang informasi. · Menunggu Menunggu dalam hal ini berarti seorang karyawan yang terlalu banyak diam tanpa melakukan aktivitas apapun. Faktor menggu penymbang pemborosan terbesar bagi perusahaan. · Transportasi Transportasi dalam hal ini berarti setiap tahap perpindahan pekerjaajn maupun kertas isian dari satu tahap ke tahap lain berikutnya dalam sebuah proses. Contohnya pemindahan barang dari gudang keluar atau sebaliknya. · Proses Ekstra Proses ekstra dalam hal ini berkonotasi negatif,yaitu mengerjakan sebuah pekerjaan yang sebenarnya sudah selesai dikerjakan sehingga proses tersebut tidak diperlukan lagi.Contoh proses produksi yang tidak berjalan efisien akibat alat tidak layak digunakan lagi. · Inventaris Inefisiensi infentaris maksudnya adalah adanya persediaan yang berlebihan. Biasanya terjadi akibat proses produksi yang tidak sesuai permintaan konsumen. · Rusak atau Cacat Yang dimaksud rusak atau cacat dalam hal ini adalah setiap bentuk kesalahan,eror,maupun koreksi,akibat pekerjaan yang tidak dilakukan secara baik. Contohnya banyak hasil produksi yang cacat. http://www.anneahira.com/business-process.htm

Ekonomi Hijau - Green Economy (BI-01-SS-12)

Pengertian Ekonomi Hijau atau Green Economy adalah perekonomian yang tidak merugikan lingkungan hidup. Program lingkungan PBB (UNEP: United Nations Environment Programme) dalam laporannya berjudul Towards Green Economy menyebutkan, ekonomi hijau adalah ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Ekonomi Hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. Dari definisi yang diberikan UNEP, pengertian ekonomi hijau dalam kalimat sederhana dapat diartikan sebagai perekonomian yang rendah karbon (tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan), hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Kemudian apa bedanya ekonomi hijau (green economy) dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development)?. Konsep ekonomi hijau melengkapi konsep pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana diketahui prinsip utama dari pembangunan berkelanjutan adalah “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi hijau merupakan motor utama pembangunan berkelanjutan. Ekonomi Hijau Tema Hari Lingkungan Hidup 2012. UNEP menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012 adalah “Green Economy: Does it include you?”. Dalam konteks Indonesia, tema tersebut diadaptasi sebagai Tema Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2012 menjadi “Ekonomi Hijau: Ubah perilaku, tingkatkan kualitas lingkungan”. Dari sini terlihat pentingnya perubahan paradigma dan perilaku untuk selalu mengambil setiap kesempatan dalam mencari informasi, belajar dan melakukan tindakan demi melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Dengan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pola hidup masyarakat modern telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan. Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan produksi terbukti membuahkan perbaikan ekonomi, tetapi gagal di bidang sosial dan lingkungan. Sebut saja, meningkatnya emisi gas rumah kaca, berkurangnya areal hutan serta musnahnya berbagai spesies dan keanekaragaman hayati. Di samping itu adalah ketimpangan rata-rata pendapatan penduduk negara kaya dengan negara miskin. Konsep ekonomi hijau diharapkan menjadi jalan keluar. Menjadi jembatan antara pertumbuhan pembangunan, keadilan sosial serta ramah lingkungan dan hemat sumber daya alam. Tentunya konsep ekonomi hijau baru akan membuahkan hasil jika kita mau mengubah perilaku.

Standar Akuntansi Internasional (BI-01-SS-12)

Standar internasional IAS adalah sepenuhnya kompatibel with US “umumnya diterima prinsip-prinsip akuntansi” (GAAP). Dalam berbagai masalah, GAAP berisi metodologi yang lebih rinci dari perhitungan. IAS dan GAAP standar didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama akuntansi dan pelaporan keuangan. Karena berbagai alasan, standar internasional yang dipengaruhi oleh praktik akuntansi di Amerika Serikat. Saat ini ada lebih dari 30 standar akuntansi yang berkaitan dengan berbagai aspek akuntansi. Faktor penentu menggunakan standar pelaporan keuangan internasional adalah sebuah perusahaan keinginan untuk meningkatkan kemampuannya untuk menarik penting asing pembiayaan, pembentukan hubungan perdagangan jangka panjang dengan pelanggan asing, menarik investor asing, joint ventures, dan penerbitan surat berharga di pasar internasional. IAS menetapkan persyaratan tersebut untuk laporan keuangan, sebagai bentuk, waktu perekaman, konten, dll. Mereka yang ditujukan untuk meningkatkan dan menyelaraskan undang-undang, ada sistem standar akuntansi dan prosedur laporan keuangan. Penerapan IAS dalam sistem akuntansi ini juga berguna untuk mencirikan kinerja perusahaan dalam bentuk yang lebih sederhana dan lebih realistis, membandingkan situasi keuangan perusahaan dengan situasi keuangan perusahaan asing. Prinsip-prinsip IAS Akrual konsep dalam IAS (pendapatan dan pengeluaran). Transaksi pendapatan dan pengeluaran diakui pada saat penampilan mereka (tidak saat pembayaran atau tanda terima uang), dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan dalam periode mereka berhubungan dengan. Laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan prinsip akrual memberitahu pengguna tidak hanya dari masa lalu transaksi yang melibatkan pembayaran dan penerimaan dana, tetapi juga kewajiban pembayaran di masa depan dan sumber daya sebagai dana diterima di masa depan. Pedoman untuk persiapan laporan keuangan berdasarkan IAS: 1. Diligence. Bertujuan untuk memastikan aset dan pendapatan tidak melampaui dan kewajiban atau biaya tidak diabaikan. Menurut ini prinsip IAS, salah satu harus siap untuk mengusir potensi kerugian dan kerusakan dan menahan diri dari menyatakan pendapatan dan pendapatan sebelum diterima sebenarnya. 2. Substansi atas bentuk. Hal ini diperlukan bahwa informasi mengenai operasi akan pertama match point dan realitas ekonomi, bentuk hukum tidak hanya didirikan. 3. Kelengkapan informasi. Menurut IAS, informasi harus lengkap. Tapi salah satu harus memperhitungkan pentingnya dan nilai. 4. Keterbandingan. IAS pengguna harus dapat untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan, dibuat pada waktu yang berbeda, untuk mengidentifikasi tren umum, serta laporan keuangan perusahaan yang berbeda. Akuntansi kebijakan tidak dijalankan sewenang-wenang. Standar internasional yang dikembangkan dan disetujui oleh Komite standar pelaporan keuangan internasional. Komite ini dibentuk pada tanggal 29 Juni 1973 sebagai hasil dari adopsi perjanjian oleh badan akuntansi di Austria, Kanada, Perancis, J
erman, Jepang, Meksiko, Belanda, Irlandia, Britania Raya dan Amerika Serikat. http://soalusmstan.com/standar-akuntansi-internasional-ias.html

Required an Accountant and Audit (BI-01-SS-12)

Audit secara umum didefinisikan sebagai evaluasi terhadap orang, organisasi, sistem, proses, proyek atau produk dengan menggunakan kriteria tertentu. Audit dilakukan untuk menentukan validitas dan reliabilitas informasi melalui pengumpulan bukti-bukti audit. Tujuan audit adalah memberikan opini terhadap orang/organisasi berdasarkan evaluasi atas pekerjaan berdasarkan pengujian. Menjadi auditor profesional tidak seperti membalikan telapak tangan, tetapi melalui proses yang panjang dan berkelanjutan. Saran berikut ini diharapkan dapat menjadikan seseorang dapat menjadi auditor yang profesional: 1) Memupuk sejak dini sifat/sikap positif, seperti jujur, rasa ingin tahu yang tinggi, tidak cepat merasa puas dan etika yang tinggi. 2) Pendidikan formal berkelanjutan, terutama untuk mendapatkan konsep-konsep dasar akuntansi dan auditing. 3) Pendidikan dan latihan profesi berkelanjutan untuk memperoleh sertifikat auditor dan mengembangkan kemampuan teknis dan komunikasi serta pengetahuan mengenai isu terkini di bidang akuntansi dan auditing. Akuntan melacak pembayaran, posisi keuangan, dan transfer modal atau pendapatan bagi nasabah individu atau institusi. Akuntan harus nyaman dengan angka, tetapi juga harus menghabiskan banyak waktu meninjau pekerjaan orang lain dan, khususnya, memberikan kabar buruk. Sebagai "dokter keuangan" (istilah yang dipotong lebih dari sekali dalam survei kami), Anda akan menjadi pembawa ketidaknyamanan lebih sering daripada berkah, dan dapat berharap untuk disambut, di kali, dalam waktu kurang-dari-ramah fashion. Orang yang masuk akuntansi menyebutkan stigma ini sebagai yang paling tak terduga downside profesi. "Saya tidak tahu berapa banyak orang hanya tidak memperhatikan nomor mereka sendiri," tulis seorang auditor internal frustrasi, "dan bagaimana defensif orang ketika mereka salah. "Seorang auditor internal rata-rata menghabiskan 35 mengherankan kecil ( ) persen dari waktunya pada dokumen, review dokumen, dan (biasanya komputerisasi) prosedur akuntansi, sementara sisanya dihabiskan baik di telepon, perjalanan ke lokasi yang berbeda, atau pertemuan dengan eksekutif, klien, perwakilan, dan auditor divisi lainnya. Akuntan pajak menghadapi gaya hidup yang agak berbeda dari auditor dan akuntan umum. Mereka yang tidak menemukan akuntansi menyenangkan di sekolah cenderung tidak memasuki dunia akuntansi profesional.